Jumat, 14 Juni 2013

Value Chain Supply chain dalam perusahaan Manufaktur



Nama  : Nur Indrawan
Kelas   : Akuntansi C1
Nim     : 10 12 158
VALUE CHAIN DALAM PERUSAHAAN MANUFACTUR
Value Chain
Value chain pada dasarnya adalah konsep yang dikembangkan oleh Michael Porter.
Menurut Porter (dalam McLeod : 2007)  perusahaan akan  meraih  keunggulan kompetitif  dengan   menciptakan rantai  nilai (value chain). Perusahaan   menciptakan   nilai dengan melakukan aktivitas  nilai (value activities). Value chain atau rantai nilai adalah pendekatan sistematik untuk mengembangkan keunggulan kompetitif sebuah perusahaan. Pendekatan ini diciptakan oleh Michael E. Porter yang berisi sekumpulan aktivitas yang membuat dan membangun nilai margin atau nilai tambah.
Skema Valau Chain
Description: G:\BlackBerry\pictures\FValueChain.jpg

Aktivitas Pendukung (Support Activity) merupakan kegiatan-kegiatan mendukung aktivitas utama dan memungkinkan aktivitas utama berlangsung sesuai dengan keinginan.
Yang termasuk aktivitas-aktivitas pendukung adalah:
        Firm Infrastructure (Infrastruktur perusahaan)
        Human Resource Management ( Manajemen Sumber Daya Manusia)
        Technology Development (Pengembangan Teknologi)
        Procurement (Perolehan)

Aktivitas utama adalah semua aktivitas yang menciptakan nilai/kemanfaatan bagi para pelanggan dan menyajikan sesuatu yang bisa menunjukkan keistimewaan organisasi di hadapan pasar. Aktivitas utama ini dipandang sebagai aktivitas yang sangat penting dalam menjalankan bisnis.
Yang termasuk aktivitas utama adalah:
  1. Inbound Logistics (Logistik Utama)
Hal-hal yang berhubungan dengan bahan baku/input material, termasuk kontrol penerimaan, pergudangan, dan persediaan.
  1. Operations (Operasi)
            Merupakan kegiatan penciptaan nilai yang mengubah input menjadi produk akhir.
  1. Outboud Logistics (Logistik Keluar)
Adalah kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menyampaikan produk yang telah selesai kepada konsumen, termasuk pergudangan, pemenuhan pesanan, dll.
  1. Marketing and  sales (Pemasaran dan Penjualan)
Merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan mendapatkan pembeli untuk membeli produk, termasuk pemilihan jalur, periklanan, penetapan harga, dll.
  1. Service (Pelayanan)
Adalah kegiatan-kegiatan yang menjaga dan  meningkatkan nilai dari produk, termasuk customer support, servis perbaikan, dll.
Kesimpulan skema Valau chain
Dalam  meningkatkan  margin adalah tujuan  dari  meningkatkan   rantai  nilai. Margin itu sendiri, adalah  nilai  dari  produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya.
Dengan adanya aktivitas pendukung makan akan dapat meningkatkan aktivitas utama. Dimana dalam aktivitas utama adalah memperoleh margin yang maksimal dengan biaya yang seminimal mungkin. Keduanya saling berhubungan dan tak terpiskan,.
System pengendalian Internal (SPI)
            SPI adalah suatu system usaha atau system sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur struktur organisasi, metode dan ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efesiensi serta di patuhinya kebijakan manajemen.
Hubungan SPI dengan Value chan Perusahaan Manufactur
Sistem pengendalian internal sangat berhubungan dengan value chan (rantai nilai) dalam menjalakan aktivitas usahanya. Dalam perusahaan manufactur, dimana proses pembuatan produk dari bahan baku menciptakan sebuah produk jadi yang kemudian produk jadi tersebut dijual kepada customer dan juga dapat melalui pengiklanan untuk perluasan atau pengenalan produk dan juga pelayanan yang maksimal dapat meningkatkan penjualan. Dimana Sistem pengendalian internal dalam pembuatan produk maupun sampai pelayanan delakukan semaksimal mungkin atau meminimalkan biaya produksi untuk mengasilkan profit yang besar.
Supply Chain dan SCM
u Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
u Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik.
Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu
1.      Aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir.
2.      Aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu.
3.      Aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
Description: SCM
Dalam kondisi nyata tidak sesederhana sebagaimana diatas, contoh sebuah produk sederhana yaitu biskuit kaleng. Pihak yang terlibat dalam supply chain biskuit kaleng tersebut adalah 1. penghasil gandum  2. penghasil tebu  3. penghasil garam  4. penghasil aluminium  5. pabrik tepung terigu  6. pabrik gula  7. distributor garam  8. pabrik kaleng  9. pabrik biskuit  10. distributor biskuit  11. supermarket  12. perusahaan transportasi dan pergudangan.
u Skema hubungan yang bisa dibentuk adalah sebagai berikut :

Kalau supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, SCM adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya.Pendekatan yang ditekankan dalam SCM adalah terintegrasi dengan semangat kolaborasi.Supply chain manajement tidak hanya berorientasi pada urusan internal melainkan juga eksternal perusahaan yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner. Perusahaan yang berada dalam supply chain pada intinya memuaskan konsumen dengan bekerja sama membuat produk yang murah, mengirimkan tepat waktu dan dengan kualitas yang bagus.
Area Cakupan SCM
Apabila mengacu  pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-keiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah :
            - kegiatan merancang produk baru (product development )
            - kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement)
            - kegiatan merencanakan produksi dan persediaan
              ( planning and control )
            - kegiatan melakukan produksi ( production )
            - kegiatan melakukan pengiriman ( distribution )
Kompleksitas struktur Supply Chain
Adanya kompleksitas yang melibatkan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
Internal perusahaan contoh : antara bagian marketing dengan produksi, marketing seringkali membuat kesepakatan dengan pelanggan tanpa mengecek secara baik kemampuan produksi, perubahan jadual produksi secara tiba-tiba karena marketing menyepakati perubahan order dengan pelanggan. Disisi lain bagian produksi sering resistant dengan perubahan mendadak.
            Dengan eksternal misalnya antara supplier yang menginginkan pemesanan produknya jauh-jauh hari sebelum waktu pengiriman dan sedapat mungkin pesanan tidak berubah. Supplier juga menginginkan pengiriman segera setelah produksinya selesai.

Operasional 

·         Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai
·         Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai (menit ke menit)
·         Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
·         Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok
·         Operasi inbound, termasuk transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima
·         Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished goods)
·         Operasi outbound, termasuk semua aktivitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan
·         Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai suplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain

Contoh Perusahaan Manufaktur  Dan Dagang dalam value Chain dan supplay Chain
Sebagai Contoh Perusahaan Manufaktor adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan hp atau leptop, dimana keunggulan  produk mempunyai kelebihan masing-masing yang berbeda, baik dari segi bentuk, kualitas, serta harga. Setiap Customer memiliki selera yang berbeda-beda dalam memilih atau menentukan keinginannya tergantung budget dan pelayanan dari pemilik atau staff nya. Contoh persaingan bisnis yang paling bersaing adalah di MTC dimana harga boleh sama atau dibawanya, kulitas dan kelebihan dari produk sama, namun dari beberapa tempat yang dikunjungi ada sisi perbedaan yaitu service atau pelayanannya.

Tidak ada komentar:

Studi Kelayakan Bisnis untuk Permulaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Terdapat sejumlah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan menggunakan gambar kuda dalam  lamba...