Nama :
Nur Indrawan
Kelas : Akuntansi C1
Nim :
10 12 158
VALUE CHAIN DALAM PERUSAHAAN
MANUFACTUR
Value Chain
Value
chain pada
dasarnya adalah konsep yang dikembangkan oleh Michael Porter.
Menurut Porter (dalam McLeod :
2007) perusahaan akan meraih keunggulan kompetitif
dengan menciptakan rantai nilai (value chain).
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan
aktivitas nilai (value activities). Value chain atau rantai nilai
adalah pendekatan sistematik untuk mengembangkan keunggulan kompetitif sebuah
perusahaan. Pendekatan ini diciptakan oleh Michael E. Porter yang berisi
sekumpulan aktivitas yang membuat dan membangun nilai margin atau nilai tambah.
Skema Valau Chain

Aktivitas
Pendukung (Support Activity) merupakan kegiatan-kegiatan mendukung
aktivitas utama dan memungkinkan aktivitas utama berlangsung sesuai dengan
keinginan.
Yang termasuk aktivitas-aktivitas
pendukung adalah:
–
Firm Infrastructure (Infrastruktur
perusahaan)
–
Human Resource Management (
Manajemen Sumber Daya Manusia)
–
Technology Development
(Pengembangan Teknologi)
–
Procurement (Perolehan)
Aktivitas
utama adalah semua aktivitas yang menciptakan nilai/kemanfaatan bagi para
pelanggan dan menyajikan sesuatu yang bisa menunjukkan keistimewaan organisasi
di hadapan pasar. Aktivitas utama ini dipandang sebagai aktivitas yang sangat
penting dalam menjalankan bisnis.
Yang
termasuk aktivitas utama adalah:
- Inbound Logistics (Logistik Utama)
Hal-hal yang berhubungan dengan bahan baku/input
material, termasuk kontrol penerimaan, pergudangan, dan persediaan.
- Operations (Operasi)
Merupakan kegiatan penciptaan nilai
yang mengubah input menjadi produk akhir.
- Outboud Logistics (Logistik Keluar)
Adalah kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk
menyampaikan produk yang telah selesai kepada konsumen, termasuk pergudangan,
pemenuhan pesanan, dll.
- Marketing and sales (Pemasaran dan Penjualan)
Merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
mendapatkan pembeli untuk membeli produk, termasuk pemilihan jalur, periklanan,
penetapan harga, dll.
- Service (Pelayanan)
Adalah kegiatan-kegiatan yang menjaga dan meningkatkan nilai dari produk, termasuk customer
support, servis perbaikan, dll.
Kesimpulan skema Valau chain
Dalam meningkatkan
margin adalah tujuan dari meningkatkan rantai
nilai. Margin itu sendiri, adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi
harga pokoknya.
Dengan adanya aktivitas pendukung makan akan dapat
meningkatkan aktivitas utama. Dimana dalam aktivitas utama adalah memperoleh
margin yang maksimal dengan biaya yang seminimal mungkin. Keduanya saling
berhubungan dan tak terpiskan,.
System pengendalian Internal (SPI)
SPI adalah suatu system usaha atau
system sosial yang dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur struktur
organisasi, metode dan ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan
agar bergerak sesuai dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong
efesiensi serta di patuhinya kebijakan manajemen.
Hubungan SPI dengan Value chan
Perusahaan Manufactur
Sistem pengendalian internal sangat berhubungan dengan value
chan (rantai nilai) dalam menjalakan aktivitas usahanya. Dalam perusahaan
manufactur, dimana proses pembuatan produk dari bahan baku menciptakan sebuah
produk jadi yang kemudian produk jadi tersebut dijual kepada customer dan juga
dapat melalui pengiklanan untuk perluasan atau pengenalan produk dan juga
pelayanan yang maksimal dapat meningkatkan penjualan. Dimana Sistem
pengendalian internal dalam pembuatan produk maupun sampai pelayanan delakukan
semaksimal mungkin atau meminimalkan biaya produksi untuk mengasilkan profit
yang besar.
Supply Chain dan SCM
u Supply Chain adalah jaringan
perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan
menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
u Perusahaan-perusahaan tersebut
termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan
pendukung seperti jasa logistik.
Ada
3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu
1. Aliran barang dari hulu ke hilir
contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi
selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir.
2. Aliran uang dan sejenisnya yang
mengalir dari hilir ke hulu.
3. Aliran informasi yang bisa terjadi
dari hulu ke hilir atau sebaliknya.

Dalam kondisi nyata tidak sesederhana sebagaimana diatas,
contoh sebuah produk sederhana yaitu biskuit kaleng. Pihak yang terlibat dalam
supply chain biskuit kaleng tersebut adalah 1. penghasil gandum 2. penghasil tebu 3. penghasil garam 4. penghasil aluminium 5. pabrik tepung terigu 6. pabrik gula 7. distributor garam 8. pabrik kaleng 9. pabrik biskuit 10. distributor biskuit 11. supermarket 12. perusahaan transportasi dan pergudangan.
u Skema hubungan yang bisa dibentuk
adalah sebagai berikut :

Kalau supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni
perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi
barang maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, SCM adalah metode, alat atau
pendekatan pengelolaannya.Pendekatan yang ditekankan dalam SCM adalah
terintegrasi dengan semangat kolaborasi.Supply chain manajement tidak hanya
berorientasi pada urusan internal melainkan juga eksternal perusahaan yang
menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner. Perusahaan yang
berada dalam supply chain pada intinya memuaskan konsumen dengan bekerja sama
membuat produk yang murah, mengirimkan tepat waktu dan dengan kualitas yang
bagus.
Area Cakupan SCM
Apabila mengacu pada
sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-keiatan utama yang masuk dalam
klasifikasi SCM adalah :
- kegiatan merancang produk baru (product
development )
- kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement)
- kegiatan merencanakan produksi dan
persediaan
( planning and control )
- kegiatan melakukan produksi ( production
)
- kegiatan melakukan pengiriman ( distribution
)
Kompleksitas struktur Supply Chain
Adanya kompleksitas yang melibatkan internal perusahaan
maupun eksternal perusahaan.
Internal
perusahaan contoh : antara bagian marketing dengan produksi, marketing
seringkali membuat kesepakatan dengan pelanggan tanpa mengecek secara baik
kemampuan produksi, perubahan jadual produksi secara tiba-tiba karena marketing
menyepakati perubahan order dengan pelanggan. Disisi lain bagian produksi
sering resistant dengan perubahan mendadak.
Dengan eksternal misalnya antara
supplier yang menginginkan pemesanan produknya jauh-jauh hari sebelum waktu
pengiriman dan sedapat mungkin pesanan tidak berubah. Supplier juga
menginginkan pengiriman segera setelah produksinya selesai.
Operasional
·
Produksi
harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai
·
Perencanaan
produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai (menit ke menit)
·
Perencanaan
permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen
dan membagi prediksi dengan semua pemasok
·
Perencanaan
pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam
kolaborasi dengan semua pemasok
·
Operasi
produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (finished goods)
·
Operasi outbound, termasuk semua
aktivitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan
·
Pemastian perintah,
penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantai suplai, termasuk semua
pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain
Contoh
Perusahaan Manufaktur Dan Dagang dalam
value Chain dan supplay Chain
Sebagai Contoh Perusahaan Manufaktor adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan hp atau leptop, dimana
keunggulan produk mempunyai kelebihan
masing-masing yang berbeda, baik dari segi bentuk, kualitas, serta harga.
Setiap Customer memiliki selera yang berbeda-beda dalam memilih atau menentukan
keinginannya tergantung budget dan pelayanan dari pemilik atau staff nya.
Contoh persaingan bisnis yang paling bersaing adalah di MTC dimana harga boleh
sama atau dibawanya, kulitas dan kelebihan dari produk sama, namun dari beberapa
tempat yang dikunjungi ada sisi perbedaan yaitu service atau pelayanannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar